Susu kedelai, siapa yang tidak mengenalnya?
Susu kedelai dikenal sebagai susu alternatif pengganti susu sapi karena harganya yang lebih murah dan beberapa faktor lain. Cahyadi (2009), sebagai minuman susu kedelai tidak mengandung kolesterol, lemak jenuhnya dalam 100 g sangat rendah yakni 2,0 g dan mengandung pitokimia, yaitu senyawa dalam bahan pangan yang mempunyai khasiat kesehatan. Susu kedelai mempunyai protein yang cukup tinggi yaitu 3,5 g dalam 100 g. Protein kedelai merupakan satu-satunya protein dari jenis kacang-kacangan yang mempunyai susunan asam amino esensial paling lengkap, asam amino tersebut tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus dikonsumsi dari luar (Astawan dan Tutik, 2004).
Susu kedelai dikenal sebagai susu alternatif pengganti susu sapi karena harganya yang lebih murah dan beberapa faktor lain. Cahyadi (2009), sebagai minuman susu kedelai tidak mengandung kolesterol, lemak jenuhnya dalam 100 g sangat rendah yakni 2,0 g dan mengandung pitokimia, yaitu senyawa dalam bahan pangan yang mempunyai khasiat kesehatan. Susu kedelai mempunyai protein yang cukup tinggi yaitu 3,5 g dalam 100 g. Protein kedelai merupakan satu-satunya protein dari jenis kacang-kacangan yang mempunyai susunan asam amino esensial paling lengkap, asam amino tersebut tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus dikonsumsi dari luar (Astawan dan Tutik, 2004).
Ekstrak kedelai merupakan sumber prebiotik alami karena mengandung karbohidrat jenis galactooligosaccharides (GOS) yang tidak dapat dicerna oleh enzim dalam tubuh manusia tetapi dapat dicerna oleh Bakteri Asam Laktat (BAL) dengan menggunakan enzim alpha-galaktosidase (Martos, 2006). Pati yang terkandung dalam kedelai ini diyakini dapat meningkatkan viskositas (Whistler and Miller, 1997). Kandungan asam lemak susu kedelai sebagian besar adalah asam lemak tidak jenuh dengan kadar asam linolenat 5 – 10%, asam linoleat 43 -56%, asam oleat 15 – 33 % dan asam lemak jenuh 26% (Estiasih, 2005).
Menurut Cahyadi (2009) kelebihan susu kedelai selain protein tinggi dan bebas kolesterol adalah tidak mengandung laktosa sehingga susu ini cocok untuk dikonsumsi penderita intoleransi laktosa, yaitu seseorang yang tidak mempunyai laktase dalam tubuhnya sehingga orang tersebut tidak dapat mencerna makanan berlemak. Susu kedelai sangat tepat dijadikan alternatif minuman pengganti susu sapi yang mengandung laktosa.
Susu kedelai adalah minuman yang mempunyai banyak kelebihan. Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan susu kedelai kurang disukai diantaranya bau langu dan rasa khas kedelai. Menurut Astwan (2004) timbulnya bau langu diakibatkan oleh aktivitas enzim lipoksigenase yang ada dalam biji kedelai. Enzim tersebut menghasilkan etil fenil keton yang menyebabkan rasa khas dan bau langu. Kekurangan lainnya adalah susu kedelai tidak mengandung vitamin B12 yang sangat diperlukan dalam pembentukan sel darah merah. Vitamin B12 umumnya terdapat pada produk hewani, tetapi jarang dijumpai pada makanan nabati.
Untuk mengatasi bau langu dan rasa khas kedelai pedagang biasanya memberi perasa pada susu kedelai seperti rasa stroberi dan coklat, meskipun banyak masyarakat juga yang lebih menyukai rasa asli khas kedelai. Dan untuk kekurangan susu kedelai seperti tidak adanya vitamin B12 yang terdapat di susu sapi bisa diatasi dengan mengkonsumsi telur, daging sapi, tempe, ikan, dan beberapa jenis makanan lain.
___________________________________________________________
Sumber
Fidatama, Dewi Safitri. 2012. Pemanfaatan Susu Kambing (Capra aegagrus) Dan Susu Kedelai (Glycine max) Pada Keju Tradisional Khas Indonesia Berkadar Protein Tinggi. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta
M. E. Sawitri. “Kajian Penggunaan Ekstrak Susu Kedelai Terhadap Kualitas Kefir Susu Kambing J”. Ternak Tropika Vol. 12, No.1: 15-21, 2011
0 Response to "Plus Minus Susu Kedelai"
Post a Comment