Aku Perempuan Bahagia

Sampai 2 menit tadi, aku nonton anime Ore Monogatari (and I have to tell you, ending lagunya recommended). Ceritanya lucu, Takeo, Suna, juga Yamato keliatan bahagia banget sama hidupnya.

Soal bahagia, apa aku bahagia? Ya.

Aku perempuan bahagia.

Bisa tidur malem dan bangun sendiri tiap pagi. Kadang dibangunin bunda, kadang dibangunin adek sama mbak, kadang dibangunin kucing-kucingku. Bisa bangun dan menikmati 1 hari yang dikasih Allah, nikmat mana yang kamu dustakan?

Aku perempuan bahagia.

Bisa menikmati berbagai jenis makanan. Banyak yang kusuka, dan lebih banyak yang nggak kusuka. Ada kalanya yang ngga enak itu harus tetep dinikmati, dan ada kalanya bunda mbiarin aku milih yang kusuka. Di setiap kali makan bareng, bunda selalu bilang "ayo bersyukur". Kadang bunda mbak juga adek (juga temen sekamar di asrama dulu) sampe harus nyuapin aku biar mau makan. Merepotkan. Tapi dari sini aku belajar. Bersyukur bisa membuat bahagia bertambah berkali lipat.

Aku perempuan bahagia.

Saat pertama kali baca artikel tentang kepribadian, aku langsung tau aku seorang introvert. Imej introvert sedikit menyedihkan memang. Penyendiri. Dan aku cuma pengen semua orang tau, introvert bukan makhluk hidup yang kesepian. Kami menyukai kesendirian, dan kami menikmatinya. Selama 19 tahun di dunia, baru 4 orang yang kutau mereka introvert. Adek, Novita, Dika, sama mas Fajar. Bahagia banget bisa kenal mereka. Tau banyak hal tentang mereka. Sesuatu yang hanya kutau. Sesuatu yang hanya mereka bagi ke aku. Sesuatu yang mereka percayakan ke aku.

Aku perempuan bahagia.

Punya keluarga kecil yang bikin rumah nggak pernah sepi. Punya kucing-kucing yang manja, bikin nggak tega kalo pergi lama. Punya temen-temen di dunia nyata dan maya yang ada kapanpun dimanapun dibutuhin.

Aku perempuan bahagia.

Punya banyak orang dimana aku ngrasa "aku harus nglindungi mereka", "aku harus kuat untuk mereka", "aku harus belajar untuk mbahagiain mereka", dan perasaan lainnya.

Aku perempuan bahagia.

Punya banyak impian. Aku pengen bisa main biola, Aku pengen bisa jadi ahli gizi yang bermanfaat untuk keluarga dan masyarakat. Aku pengen ke Jepang, kerja disana, hidup disana. Aku pengen ke Mekkah sama Madinah sama keluargaku. Aku pengen jadi hafidzah. Aku pengen jadi ahli masak, jadi keluargaku lebih suka masakanku daripada beli makan di luar. Aku pengen punya pendamping yang mbuat aku bahagia, jadi bunda juga bahagia. Aku pengen imamku nanti taat beragama, jadi dia bisa mbimbing aku terus dalam kebaikan. Punya anak-anak yang sholih sholihah. Diskusi banyak hal dengan mereka, beribadah bersama, jalan-jalan bersama, memandang langit bersama, dan hal-hal menyenangkan lainnya.

Aku perempuan bahagia.

Bisa merasakan sedih, kecewa, malu, senang, takut, sakit, gembira. Sehingga bertambah kuat. Aku nggak mau jadi perempuan lemah. Banyak yang harus kulakukan untuk nggapai impianku satu-satu.

Aku perempuan bahagia.

Bisa nulis betapa bahagianya seorang "aku", Aysha.


Semarang, 27 Juli 2015

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Aku Perempuan Bahagia"

Post a Comment