31 Oktober 2013 (1)

hari ini merupakan hari terakhir prakerin (praktek kerja industri/magang) ku.

aku memulai hariku dengan malas2an. aku berniat datang terlambat ke tempat prakerin. sebenarnya dari kemarin aku sudah tidak melakukan apa2 di tempat prakerin. kemarin aku sibuk membuat laporan 1 kelompok. seminggu terakhir di tempat prakerin kugunakan untuk mengurus laporan. berkali2 revisi laporan membuat waktuku terbuang. sebenarnya aku ingin menghabiskan minggu terakhir prakerinku untuk bekerja, tapi ya salahku juga tidak menyicil laporan dari awal. tapi tema yang kuambil untuk laporan saja baru kudapat sebulan ini. hng.. sudah2 malah jadi keluar dari pembahasan gini haha

singkat cerita aku sudah sampai di tempat prakerin untuk tanda tangan pengesahan laporan. setelah itu aku dan buana mulai berpamitan ke orang2 yang ada di lab instrumen dan B3. ya Allah berat rasanya saat berpamitan ke mbak Mawar, mbak Atul, mbak Anet lalu bu Tuti, tidak lupa menitipkan kenang2an berupa ramen instant untuk Ai, anak bu Tuti. dan di lab air aku paling berat saat berpamitan dengan pak Sas. aku paling sayang sama bu Tuti dan pak Sas. ingin juga berpamitan pada pak Mamad, pak Armas, pak Suko, pak Danny dan mbak Dewi dan pak Udin. tapi mereka ada acara.

aku dan Buana ditunggu Alif dan Vivik di parkiran. ternyata mereka mengajak kami membeli roti untuk kenang2an. aku dan Buana sempat malu karna sudah terlanjur berpamitan. tapi kami mengabaikannya dan berangkat.

Vivik memboncengkan Alif, sedangkan aku memboncengkan Buana. ribet kalo berangkat naik motor sendiri2. seperti biasa aku dan Buana tertinggal. kami sama2 ngga berani ngebut. tapi kali ini aku terpaksa sedikit ngebut karna mengejar Vivik dan Alif yang sudah jauh. Buana mulai panik dan berkata "Is ayo cepet dikit" dan aku mulai mengejar mereka. lalu..

semua terjadi begitu cepat.

di depan mataku aku melihat dengan sangat jelas saat Vivik dan Alif menabrak sesuatu dan mereka, juga motor mereka terseret jauh. barang2 mereka terbuang di jalan. aku yang benar2 kaget langsung menjauhi mereka agar tidak menabrak mereka dan berteriak. Buana yang duduk di belakangku kaget, "Is kenapa?!" aku hanya bisa berkata "itu.. mereka..", dan Buana melihat mereka sudah berhenti setelah terseret jauh. Buana langsung menyuruhku mendekati mereka. kami langsung turun dan melihat kondisi mereka. ya Allah seragam Vivik bener2 lusuh dan kancingnya copot semua. syukurlah dia pake daleman. Alif juga seragamnya sobek tapi tak separah Vivik yang duduk di depan. aku baru menyadari bahwa mereka menabrak becak. tangan mereka luka dan kaki mereka lebam. lalu polisi dan orang2 sekitar membantu menenangkan dan mengambil barang2 mereka yang terjatuh. setelah itu aku memboncengkan Alif dan Buana memboncengkan Vivik. kami membawa mereka ke puskesmas terdekat. setelah itu Buana menjaga tas dan aku membeli makan untukku dan Alif yang belum sarapan. gila mahal banget -_- tapi tak apalah apa sih yang engga buat temen sendiri {} wkwk.

Vivik ditempatkan di ruang yang mendapat perawatan. hidungnya terpasang selang oksigen. ayahnya sudah disisinya, memijatinya. ya Allah aku jadi kangen ayahku haha. ceritanya ayahku LDR gitu sama kami sekeluarga. lanjut lagi, aku mengusap usap kepala Vivik. tiba2 air matanya keluar. dan yah.. aku jadi ikut2an nangis deh. aku emang cengeng. lalu aku kembali ke ruangannya Alif. dia menatapku lalu berkata yang intinya "Ays, ambil komik naruto di tasku". aku langsung mengambilnya, sedikit heran. Alif kan ngga suka komik apalagi sejenis naruto, pikirku. lalu dia berkata lagi, "buat kamu". ya Allah aku jadi terharu dan mulai mewek lagi. tapi malah dimarahin Alif sama Buana haha. beberapa lama kemudian Vivik digendong ayahnya ke ruangan kami, dan ditempatkan di tempat tidur sebelah Alif. Vivik cuma khawatir sama Alif. begitupun sebaliknya. mereka emang bersahabat :)

Vivik bercerita tentang kronologis kenapa bisa terjadi hal semacam tadi. tapi lama2 jadi bahan candaan dan kami tertawa bersama. Buana menceritakan kekonyolanku saat teriak kencang ketika melihat kecelakaan tadi. dan juga tukang becak yang becaknya Vivik tabrak hanya berkata "piye to" lalu pergi. tak lupa cerita tentang polisi yang bilang ke Vivik "kancingmu lepas semua. untung pake daleman", haha. syukurlah mereka baik2 aja.

setelah itu ibu dan kakaknya Vivik dateng dan membawa baju ganti, juga makanan untuk kami. ayahnya Vivik mengantar Alif ke kost. aku dan Buana mengantar tas Alif dan kami memutuskan untuk beristirahat sebentar di kostnya Alif. kami makan siang, lalu iseng merata2 nilai prakerin kami. alhamdulillah rata2 kami per individu 94 keatas. setelah itu aku dan Alif tiduran, dan Buana main game di hapeku. tapi kami harus kembali ke tempat prakerin untuk mengambil motor Buana juga membantu sepupu Alif mengambil motor Alif.

setelah semua kejadian tadi aku ingin makan mi goreng di pak To (warung depan tempat prakerin) untuk yang terakhir kalinya. tapi uangku habis untuk keperluan laporan dan beli makan tadi. jadi dipinjemin uang sama Buana deh haha (malu2in--"), lalu kami pulang.

akhirnya bisa pulang dengan tenang juga, tadinya aku berpikir begitu. sayang, Allah merencanakan hal lain. aku tidak bisa pulang dengan tenang karena..

.. *bersambung*
~~~

(lanjut kapan2 ya. aku capek --")


Semarang, 31 Oktober 2013

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "31 Oktober 2013 (1)"

Post a Comment