Musim semi tiba!
Akhirnya! Aku sudah tidak sabar menanti musim yang satu ini. Musim dimana aku benar-benar merasa sehat setelah tiga bulan bersama musim dingin. Banyak hal yang kurindukan dari musim semi, terutama yozakura. Menikmati keindahan bunga nasional Jepang ini di malam hari. Aku juga ingin segera menyantap sakura udon. Udon yang hanya ada di musim semi ini cukup unik, karena dicampur dengan sari bunga sakura sehingga warnanya merah muda. Rasanya juga tidak kalah enak dengan udon biasanya. Ah, membayangkan semua kegiatan apa saja yang akan kulakukan selama musim semi ini membuatku tidak bisa berhenti tersenyum.
"Haru! Apa kau tidak berangkat ke sekolah?!"
Bayanganku saat menikmati sakura udon terhenti seketika. Itu suara Mao. Kenapa dia datang secepat ini? Oh tunggu, jangan-jangan..
"Haru cepat! 15 menit lagi kita sudah harus sampai sekolah!"
"Iya Mao. Sebentar lagi aku turun!"
Masa bodoh dengan mandi. 14 menit lagi terhitung Mao mengatakannya kami sudah harus sampai ke sekolah. Bisa gawat jika terlambat. Aku tidak ingin dihukum berdiri di luar kelas sampai istirahat. Aku segera mengganti piyamaku dan mengenakan seragam yang sudah kusiapkan tadi malam. Setelah menyisir rambut dan mengambil tas aku segera berlari turun dan mengenakan sepatu. Di luar Mao sedang menyapa ibu yang sedang menyiram tanaman. Mao menolehku dan menatapku dengan tatapan tidak sabar.
"Ayo berangkat! Kita hanya punya 9 menit terhitung dari.."
"Iya Mao! Ayo!" potongku. Mao jika sudah bicara tidak bisa berhenti jika tidak dipotong secara paksa. "Ibu, aku berangkat dulu!" tambahku kepada ibu yang menatap kami bingung.
"Tapi.."
Aku sudah tidak bisa mendengar suara ibu. Aku mengayuh sepeda dengan kencang. Mao di belakangku sambil mengoceh tidak jelas. Beberapa orang yang kami lewati tertawa diam-diam. Aku tidak peduli. Tinggal 5 menit menuju sekolah jika tidak ingin dihukum bu Nana.
"Haru! Haruka!" panggil Mao dari belakang.
"Ada apa Mao? Tidak ada waktu untuk berbicara. Ayo cepat!" aku menolehnya dengan tidak sabar.
"Aku lupa kalau hari ini.."
Gubrak!!!
"Aduh!" aku menabrak sesuatu dan terjatuh. Kakiku terjepit sepeda. Argh, awal musim semi yang buruk. Aku tidak mengharapkan ini. Aku hanya bisa memejamkan mata.
"Haru, kau baik-baik saja?" suara Mao terdengar khawatir.
"Kakiku sakit, Mao."
"Sini kubantu", terdengar suara laki-laki. Aku kaget sehingga refleks membuka mata dan berusaha bangun, dan..
"Aduh!" aku dan laki-laki itu sama-sama mengaduh kesakitan. Karena berusaha bangun aku tidak sadar kalau laki-laki ini sedang menunduk menatapku dan dahi kami berbenturan. Sungguh, ini musim semi terburukku.
"Maafkan aku." ucapku akhirnya.
"Kau ini bisa naik sepeda atau tidak? Kau hampir saja membunuhku, tahu?!" laki-laki itu marah sambil mengelus dahinya.
"Aku, kan, tidak sengaja. Lagipula kau berlebihan. Kau tidak mungkin mati hanya karena menabrak sepeda!"
"Aku tertabrak, bukan menabrak."
"Terserah kau saja!" laki-laki ini benar-benar menyita waktuku. Apa? Waktuku? "Mao! Kita terlambat ke sekolah!"
Aku jadi ingin menangis. Ini awal musim semi dan mood ku berubah menjadi musim kemarau yang ada di negara-negara tropis. Mao yang sedari tadi diam di sebelahku menatapku. "Haru, aku lupa kalau hari ini hari Minggu" ucapnya dengan nada sedih.
"Apa?!"
"Maaf, aku baru ingat. Aku juga tidak menyangka kalau kita sama-sama lupa."
Tuhan, aku benar-benar ingin menangis!
"Lupakan. Ayo kita pulang." aku sudah lelah. Aku juga tidak ada niat untuk marah pada Mao. Kami sama-sama lupa. Aku berusaha berdiri dan mengangkat sepedaku. Saat itu aku baru menyadari kehadiran laki-laki tadi. Dia belum pergi juga. Dia hanya menatapku datar. Aku berusaha tidak mempedulikannya. Aku hanya ingin segera pulang dan kembali tidur. Saat aku bersiap mengayuh sepedaku laki-laki itu menahan sepedaku.
"Tunggu."
"Ada apa lagi?"
"Kau tidak jadi berangkat ke sekolah?" tanyanya sambil menyeringai.
"Baka!!"
to be continued
___________________________________________
hai! hai! ini cerbungku yang pertama kali. jelek ya? biasanya aku buat cerpen. itupun ngga bagus menurutku. kupikir-pikir sekali-sekali lah buat cerbung biar nih blog ngga sepi-sepi amat, hehe. kapan-kapan aku lanjutin, jadi mohon kritik dan sarannya yak. doumo arigatou gozaimasu ~ :) :) :)
Semarang, 15 Juni 2013
0 Response to "Musim Semi Haruka (chapter 1)"
Post a Comment